Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Jogomertan Kecamatan Petanahan
Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Jogomertan Kecamatan Petanahan
Petanahan, 23 April 2022. Sebagai tindak lanjut dari laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) yang di terima oleh Puskesmas Petanahan, bahwa salah satu warga desa Jogomertan mendapat perawatan di RSDS Kebumen dengan hasil diagnosa adalah DBD. Petugas Puskesmas Petanahan berkoodinasi dengan pemdes setempat untuk melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus DBD.
Laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) menjadi salah satu laporan yang harus dibuat oleh rumah sakit ketika ditemukan kasus penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah, yang nantinya akan dilakukan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) oleh Petugas Puskesmas.
Penyelidikan Epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus di sekitar penderita dan melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia. Untuk melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti ini menggunakan instrumen perhitungan Angka Bebas Jentik (ABJ). ABJ merupakan cara untuk mengukur kepadatan jentik di lingkungan tersebut, yaitu rumah atau bangunan yang tidak dijumpai jentik dibagi dengan seluruh jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa. Kegiatan PE ini dilaksanakan pada radius sekurang kurangnya 100 m dari rumah penderita.
Pada kegiatan PE kali ini di pimpin langsung oleh Ibu Kepala Desa Jogomertan, dengan Tim PE dari Puskesmas Petanahan bersama Kader Jumantik desa Jogomertan. Tim PE mendatangi 20 rumah di sekitar penderita. Tim PE memeriksa keberadaan jentik di tempat tempat penampungan air dan tempat lain yang memungkinkan air menggenang, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, termasuk pada sampah sampah yang tidak di kelola dengan baik yang memungkinkan air tergenang.
Untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus, Tim PE menanyakan ke masing-masing rumah yang dikunjungi apakah ada anggota keluarga yang mengalami demam. Selain itu Tim PE juga memberikan edukasi kepada setiap keluarga yang dikunjungi bahwa DBD adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh vektor nyamuk Aedes Aegypti. Untuk itu masyarakat harus bersama sama menjaga lingkungannya dengan baik sehingga tidak ada tempat yang memungkinkan untuk perkembangbiakan jentik nyamuk. Tidak ada jentik berarti tidak ada nyamuk, tidak ada nyamuk Aedes Aegypti maka tidak ada DBD. Hasil kegiatan PE ini akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.