Monitoring Pasca Pemicuan STBM Stunting di Desa Jogomertan
Monitoring Pasca Pemicuan STBM Stunting di Desa Jogomertan
Petanahan, 31 Mei 2022. Dalam upaya pencegahan stunting dilaksanakan kegiatan monitoring pasca pemicuan STBM Stunting di Desa Jogomertan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Petanahan dr. R.Sunarko Slamet, M.Sc dengan anggota Tim Pencegahan Stunting Kecamatan Petanahan antara lain Ketua TP PKK Kecamatan Petanahan Ibu Edy Purwoko, bapak Agus Subaryanto selaku Koordinator Lapangan PLKB Kecamatan Petanahan, Danramil Petanahan yang diwakili oleh Serka Nurul Yakin, tidak ketinggalan dalam kegiatan tersebut Tim STBM Stunting Puskesmas Petanahan selaku Fasilitator STBM Stunting.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan dan paradigma pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku melalui pemicuan. STBM bukan hanya sekedar suatu upaya pemberdayaan masyarakat yang terkait air dan sanitasi saja. Begitu juga dengan masalah stunting, bukan hanya karena kurang makan atau kurang gizi saja. Beberapa faktor yang memepngaruhi seperti kemiskinan, pedidikan, yang secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan pangan dan pola konsumsi rumah tangga, pola asuh, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
STBM dikembangkan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencegahan stunting yang dikenal sebagai STBM Stunting. Diperlukan perubahan perilaku perilaku higienis dan saniter pada masyarakat dalam pencegahan stunting. Salah satunya dengan upaya peningkatan kualitas lingkungan melalui kegiatan implementasi 5 Pilar STBM yaitu :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS RT)
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT)
Sedangkan 3 pilar pencegahan stunting yaitu”
1. Gizi ibu hamil,
2. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
3. Pemantauan pertumbuhan.